Program Audit Untuk Transaksi Penjualan
Tujuan audit yang terkait dengan transaksi penjualan. Pengamatan atau observasi merupakan prosedur audit untuk melihat dan. Program yang persediaan. Tujuan audit yang terkait dengan transaksi penjualan. Pengamatan atau observasi merupakan prosedur audit untuk melihat dan. Program yang persediaan.
Pemegang saham pemegang saham PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN Ada 2 hal penting sebagai landasan pemikiran: 1. Belajar mengajar metodologi auditing memerlukan sebuah peta sistem informasi akuntansi.
Berbagai metodologi audit yang tercantum dalam buku teks auditing sebenarnya didasarkan pada suatu model sistem informasi akuntansi tertentu. Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian Auditing pada dasarnya merupakan audit sistematik terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keungan yang merupakan hasil sistem informasi akuntansi. Model penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi: 1. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi Sistem informasi akuntansi memberikan gambaran (1) bagaimana entitas melaksanakan transaksi bisnis, (2) bagaimana entitas mengolah informasi yang dihasilkan dari transaksi bisnis yang dilaksanakan.
Entitas memerlukan sistem informasi akuntansi yang efektif untuk: a. Mengidentifikasi dan mencatat hanya transaksi sah yang dilaksanakan oleh entitas yang terjadi dalam periode kini (asersi keberadaan atau keterjadian) b. Download Artcut Graphic Disc Crack.
Program audit selalu meliputi prosedur audit dan dapat juga mencakup. Pembandingan ini dilakukan untuk memastikan bahwa transaksi penjualan. Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan kredit didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari.
Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi sah yang dilaksanakan oleh entitas yang terjadi dalam periode kini (asersi kelengkapan) c. Memberikan keyakinan bahwa aktiva dan kewajiban yang dicatat merupakan hak atau kewajiban entitas yang dihasilkan dari transaksi yang dilaksanskan entitas (asersi hak dan kewajiban) d. Mengukur nilai transaksi dengan suatu cara yang memungkinkan dicatatnya nilai moneter semestinya untuk penyajian laporan keuangan (asersi penilaian atau alokasi) e. Menangkap cukup rinci semua transaksi untuk memungkinkan penyajian semestinya dalam laporan keuangan, baik dalam klasifikasinya maupun pengungkapan yang diharuskan (asersi penyajian dan pengungkapan) 2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi 3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi Aktivitasnya terdiri dari: a. Pengendalian pengolahan informasi yang mencakup: (1) otorisasi semestinya terhadap transaksi, (2) dokumen dan catatan, (3) pengecekan independen b.
Pemisahan tugas c. Pengendalian fisik d. Review terhadap kinerja 4.
Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi. Contoh Penyusunan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian Gambar 12.5 (Auditing 2, Mulyadi) ttg sistem penjualan tunai dalam perusahaan manufaktur Gambar 12.6 (Auditing 2, Mulyadi) ttg salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, prosedur audit untuk pengujian pengendalian terhadap sistem penjualan tunai. Penerimaan order dari customer: 1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi penerimaan kas. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai 3. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.